Sikap Pantang Menyerah dan Ulet dengan Manajemen Waktu dan Memotivasi Diri

     Sikap pantang menyerah dan ulet harus diimbangi dengan manajemen waktu yang baik. Sebab dibandingkan jenis pekerjaan yang lain, wirausahawan cenderung harus bekerja dengan jam kerja yang panjang, Wirausahawan harus rela mengorbankan kesenangan demi keberhasilan usahanya. Ketika orang lain tidur siang, banyak melihat acara TV atau bersenang-senang denga keluarganya, wirausahaan tetap bekerja. Meskipun ia harus tetap memeliki waktu untuk kehidupan pribadinya.

     Sikap pantang menyerah dan ulet kadang-kadang sangat melelahkan dan membuat jenuh para wirausahawan, maka wirausahawan harus efisien dalam menggunakan waktu bekerja untuk menyelesaikan hal-hal yang diyakini sangat penting, tenaga, pemikiran, dan segala hal yang kita miliki, sehingga kita sibuk dan produktif atau sibuk tetapi tidak produktif. Apabila kita sudah menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk melakukan banyak aktivitas. Tetapi belum menghasilkan sesuatu. Kita harus mengevaluasi penggunaan waktu dan tenaga kita, agar sikap pantang menyerah dan ulet tidak identik dengan banyaknya waktu dan tenaga kita berakhir dengan sia-sia.

     Sikap pantang menyerah dan ulet tidak identik dengan banyaknya waktu dan tenaga yang dicurahkan untuk bisnis. Kesuksesan wirausahawan dapat diraih bukan karena banyaknya waktu yang dimilikinya, tetapi terletak pada kepandaiannya dalam mengola waktu. Manajemen waktu yang efektif berarti mendahulukan yang utama atau yang diprioritaskan, menentukan hal mana saja yang perlu didahulukan, serta menuntut disiplin dalam pelaksanaannya.

     Pada hakikatnya manajemen waktu, waktu yang benar bukannya untuk mengatur diri sendiri agar dapat menyesuaikan kegiatan dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya serta menguntungkan. Penerapan manajemen waktu yang benar dipadukan dengan siakp pantang menyerah dan ulet adalah suatu keharusan bagi wirausahawan saat menjalankan manajemen waktu yang baik.